6.FUNGSI NICE DI MIKROTIK
Pengaturan
IP Address List
Mulai Mikrotik RouterOS versi 2.9,
dikenal dengan fitur yang disebut IP Address List. Fitur ini adalah
pengelompokan IP Address tertentu dan setiap IP Address tersebut bisa kita
namai. Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall
filter, nat, ataupun queue.
Mikrotik Indonesia telah menyediakan
daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP dan IIX, yang bisa didownload
dengan bebas di URL: http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc
File nice.rsc ini dibuat secara
otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap jam, dan merupakan data yang telah
dioptimalkan untuk menghilangkan duplikasi entri dan tumpang tindih subnet.
Saat ini jumlah baris pada script tersebut berkisar 7000 baris.
Contoh isi file nice.rsc :
|
# Script created by: Valens Riyadi @ www.mikrotik.co.id
# Generated at 26 April 2007 05:30:02 WIB ... 431 lines
/ip firewall address-list
add list=nice address="1.2.3.4"
rem [find list=nice]
add list=nice address="125.162.0.0/16"
add list=nice address="125.163.0.0/16"
add list=nice address="152.118.0.0/16"
add list=nice address="125.160.0.0/16"
add list=nice address="125.161.0.0/16"
add list=nice address="125.164.0.0/16"
.
.
dst...
|
Proses pengambilan file nice.rsc
bisa dilakukan langsung dari terminal di RouterOS dengan perintah:
|
/tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id
src-path=/download/nice.rsc mode=http;
|
Kemudian, import-lah file tersebut.
|
[admin@MikroTik] > import nice.rsc
Opening script file nice.rsc
Script file loaded and executed successfully
|
Pastikan bahwa proses import telah
berlangsung dengan sukses, dengan mengecek Address-List pada Menu IP - Firewall


Proses upload ini dapat juga
dilakukan secara otomatis jika Anda memiliki pengetahuan scripting. Misalnya
Anda membuat shell script pada Linux untuk melakukan download secara otomatis
dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian Anda tinggal
membuat scheduler pada router untuk melakukan import file.
Jika Anda menggunakan RouterOS versi
3.x, proses update juga dapat dilakukan secara otomatis.
Perintah yang perlu dibuat adalah :
|
/system sched add
comment=”update-nice” disabled=no interval=1d name=”update-nice-rsc”
on-event=”:if ([:len [/file find name=nice.rsc]] > 0) do={/file remove
nice.rsc }; /tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id
src-path=/download/nice.rsc mode=http;/import nice.rsc” start-date=jan/01/1970
start-time=06:00:00
|
Hati-hati! : Setelah copy paste,
pastikan hasil copy paste sama persis. Proses copy paste kadang-kadang
menghilangkan beberapa karakter tertentu.
Pengaturan
Mangle
Langkah selanjutnya adalah membuat
mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection mark dan 2 buah packet mark,
masing-masing untuk trafik internasional dan lokal.
|
[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=ether-local
dst-address-list=nice
action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes
1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
action=mark-packet
new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
2 chain=prerouting action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
|
Untuk rule #0, pastikanlah bahwa
Anda memilih interface yang mengarah ke client. Untuk chain, kita menggunakan
prerouting, dan untuk kedua packet-mark, kita menggunakan passthrough=no.
Jika Anda menggunakan web-proxy
internal dan melakukan redirecting trafic, maka Anda membuat 2 buah rule
tambahan seperti contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).
|
[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=prerouting in-interface=ether-local
dst-address-list=nice
action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes
1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
action=mark-packet
new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
2 chain=output connection-mark=conn-iix
action=mark-packet
new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no
3 chain=prerouting action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
4 chain=output action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no
|
Pengaturan
Simple Queue
Untuk setiap client, kita harus
membuat 2 buah rule simple queue. Pada contoh berikut ini, kita akan melakukan
limitasi untuk IP client 192.168.0.2/32, dan kita akan memberikan limitasi iix
(up/down) sebesar 64k/256k, dan untuk internasional sebesar (up/down) 32k/128k.
|
[admin@MikroTik]> /queue simple pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 name="client02-iix"
target-addresses=192.168.0.2/32
dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
packet-marks=packet-iix
direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=64000/256000 total-queue=default-small
1 name="client02-intl"
target-addresses=192.168.0.2/32
dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
packet-marks=packet-intl direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=32000/128000 total-queue=default-small
|

Pengecekan
Akhir
Setelah selesai, lakukanlah
pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal maupun ke situs internasional,
dan perhatikanlah counter baik pada firewall mangle maupun pada simple queue.
Anda juga dapat mengembangkan queue
type menggunakan pcq sehingga trafik pada setiap client dapat tersebar secara
merata.



